Social

Friday, March 9, 2012

Untukmu Yang Punya Banyak Keinginan

لَن تَنَالُواْ الْبِرَّ حَتَّى تُنفِقُواْ مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيْءٍ فَإِنَّ اللّهَ بِهِ عَلِيمٌ
Lan tanaaluu-lbirro hatta tunfiquu mimmaa tuhibbuuna wa maa tunfiquu min syay-in fa-inna-Llaaha bihi 'aliim..
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (Ali Imran: 92)

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim,
Assalaamu 'alaykum wa rahmatuLlaahi wa barakaatuh

Segala puji bagi Allah (tidak ada tuhan selain Dia) yang telah menciptakan segala sesuatu dengan perhitungan yang terukur. Shalawat dan salam akan selalu tercurah kepada nabi akhir zaman, Muhammad shallaLlaahu 'alayhi wa sallam (tidak ada nabi lagi setelahnya) beserta keluarganya, seperti tercurahnya shalawat kepada Ibraahim beserta keluarganya. Semoga keselamatan bagi mereka-mereka yang mengikuti petunjuk yang benar, aamiin.


Beberapa minggu ini, kehausan akan ilmu dan dunia telah menyibukkanku lebih dari sebelumnya. Menghadiri seminar berharga jutaan rupiah, membeli buku ini dan itu sekedar untuk melegakan dahaga akan bagaimana menjadi orang yang lebih bermanfaat, tidak melulu untuk diri sendiri dan keluarga, namun bermanfaat bagi seluruh alam. Mulailah aku menggores impian-impian untuk menjadi bermanfaat. Apa yang harus aku persiapkan dan apa yang harus aku lakukan untuk mewujudkan impian-impian tersebut.

Dan satu-satunya jalan untuk meraih impian tersebut adalah dengan mewujudkannya. Yaitu dengan beraksi (jen jeeeeeng...). Sebuah perubahan tidak akan terjadi jika masih berupa wacana. Sebuah impian tidak akan teraih jika kita tidak menggerakkan diri untuk menggapainya. Perjalanan sejauh satu kilometer, sepuluh kilometer, seribu kilometer, tidak akan sampai ke tujuan tanpa satu (ya! satu!) langkah awal. Yaa.. tentu saja untuk melakukan perjalanan puluhan kilometer atau lebih, jangan melangkahkan kaki melulu, lambat! capek! Pakai kendaraan donk! Namun untuk mencapai kendaraan tersebut kan tetep dibutuhkan beberapa langkah kaki.

Salah satu ilmu yang terus menggelitik dalam dahagaku menuntut ilmu adalah shodaqoh. Ya, bersedekah. Kenapa? Untuk menggapai seluruh impian yang kuinginkan membutuhkan uang. Lho? Saya kan membutuhkan uang untuk dikumpulkan guna mewujudkan impian, kok malah harus keluar uang dulu? Gebini, dalam Islam diajarkan berbagai manfaat shodaqoh, misalnya obat anti galau (QS: 2:262, 2:274), menolak bala' (QS: 4:39), perniagaan yang tidak ada ruginya (QS:35:29), memancing rezeki..Memancing rezeki? Betul, Allah akan melipatgandakan sedekah yang dikeluarkan hingga tujuh ratus kali lipat (QS: 2:261). Inilah kendaraan untuk bisa bergelimang harta.

Mari dibuka Riyadush Shalihin (Imam Nawawi), bab I, point sebelas, "Maka barangsiapa yang berkehendak mengerjakan kebaikan, kemudian tidak jadi melakukannya, maka dicatatlah oleh Allah yang Maha Suci dan Tinggi sebagai suatu kebaikan yang sempurna di sisiNya, dan barangsiapa berkehendak mengerjakan kebaikan itu kemudian jadi melakukannya, maka dicatatlah oleh Allah sebagai SEPULUH kebaikan di sisiNya, sampai menjadi tujuh ratus kali lipat, bahkan dapat sampai menjadi berganda-ganda yang amat banyak sekali."

Dalam Shahih Bukhari, Kitab Iman, bab 31, tertulis "Abu Sa'id al-Khudri mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda, "Apabila seorang hamba (manusia) masuk Islam dan bagus keislamannya, maka Allah menghapuskan darinya segala kejelekan yang dilakukannya pada masa lalu. Sesudah itu berlaku hukum pembalasan. Yaitu, suatu kebaikan (dibalas) dengan SEPULUH hingga tujuh ratus kali lipat; sedangkan kejelekan hanya dibalas sepadan dengan kejelekan itu, kecuali jika Allah memaafkannya."

Perhatikan.. hoi perhatikan hoi!
Allah akan mengganti kebaikan kita (setidaknya) sepuluh kali lipat! Sepuluh kali! Asyik nggak pemirsa?
Maka nggak salah donk kalau aku menyebutkan bahwa sedekah yang kita keluarkan akan mendapatkan balasan (minimal) sepuluh kali lipat. Sehingga, untuk mendapatkan modal usaha sebanyak 30 juta, bersedekahlah sebanyak 3 juta. Ikhlas atau pun berat hati, niatkan untuk mengharap ridho Allah dengan keyakinan PASTI akan diganti. Bukankah Allah Maha Menepati Janji? Darimana duit tiga juta untuk bersedekah? Lho kan rumusnya harus mancing dulu, untuk dapet 3 juta bersedekah dulu 300 ribu (1/10 dari tiga juta). 300 ribu masih belum punya? Ya sedekah dulu 30 ribu.. Dan seterusnya.

Pengen punya mobil seharga 200 juta? Sedekah dulu 20 juta. Pengen punya rumah seharga 500 juta? Sedekah dulu 50 juta. Pengen berangkat haji? Kalo ONH 25 juta, sedekah dulu 2,5 juta. Punya utang 1 Milyar? Sedekah 100 juta. Pengin punya klub sepakbola senilai 50 Milyar? Perusahaan senilai 1 triliyun? Dan sebagainya.. Dan sebagainya..

Bagaimana dengan yang masih nganggur dan pingin dapat pekerjaan? Bisa dicapai kok dengan bersedekah. Kalau ngisi kotak amal masjid waktu Jum'atan 5 ribu, insya Allah akan dapat pekerjaan yang gajinya 50 ribu per minggu. Kalau dinaikkan 20 ribu? Ya insya Allah, dapet pekerjaan dengan gaji 200 ribu per minggu.

Jangan khawatir!
Allah Maha Menepati Janji! (QS: 17:108, 14:47, 19:61)
Kalau kita meragukan janji Allah, PASTILAH seandainya kita shodaqohkan emas sebesar gedung DPR, tidak akan kembali sepeser pun, kecuali (mungkin) dengan bertaubat. Karena meragukan janji Allah sama halnya mencacat Allah, sama halnya dengan menuduh Allah pendusta, sama halnya tidak mengakui Allah, sama halnya dengan.... sudahlah, pokoknya meragukan janji Allah adalah sifat yang sangat buruk ruk ruk ruk!

"Lha aku ndak punya duit.."
"Eh.. masak sih?"
"Iya, cuma 5 ribu.."
"Lha itu punya, sedekahin ajah 2 ribu, yang 3 ribu untuk makan nasi sama kecap dan garam, cukup buat sahur dan buka, insyaAllah bakal diganti 20 ribu. Kalau dapet 20 ribu, sedekahkan 10 ribu biar diganti 100 ribu. Dan seterusnya"

"Tapi aku bener-bener ngga punya duit.."
"Seribu rupiah nggak punya?"
"Nggak punya.."
"Sini tak kasih!, jangan dipakek sendiri, sedekahkan sebagiannya"

Dan yang paling huwenak sedap maknyus adalah, pengembalian harta sedekah ini nggak cuma sepuluh kali lipat, nggak cuma tujuh ratus kali lipat, tapi berlipat-lipat buwanyak.. nyak.. nyak.. Silahken check Al-Baqarah 245.

Masalahnya, kita sedekah berapa pun, tidak akan serta merta diganti sepuluh kali lipat. Insya Allah yang benar adalah kita akan dimudahkan untuk mendapatkan sepuluh kali lipat sedekah kita. Lha kalo sedekah 1 milyar, trus nggak ngapa-ngapain, ya tetep nggak dapet 10 milyar. Untung-untung kalo ikhlas masih dapet syurga, lha kalo udah kadung sedekah 1 milyar, nggak ikhlas, nggak ngapa-ngapain untuk menggapai 10 milyar, ya plis deh... 1 milyar ilang, syurga pun gak di dapet.

Tetaplah berusaha untuk menggapai ganti sepuluh kali lipat yang dijanjikan Allah kepada kita. Meskipun sama sekali tidak sulit bagi Allah untuk mengganti sepuluh kali lipat bahkan tujuh ratus kali lipat sedekah kita dengan sekonyong-konyong,  tanpa usaha (misalnya nemu berlian segede rumah). Tapi kayaknya nggak etis kalau kita menyebut Allah Maha Sulap, betapa pun segalanya mudah bagi-Nya.

Kemana sedekahnya?
Sedekah terbaik adalah kepada kerabat sendiri, entah kepada orang tua, saudara, sepupu, paman, bibi dan seterusnya. Dalam sebuah hadits yang panjang, aku nukilkan sebuah kalimat, Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda, "Dia mendapatkan dua pahala, yaitu pahala menyambung kekerabatan dan pahala sedekah." (silahken buka Shahih Bukhari, kitab Zakat). Kalau kerabat kita sudah berkecukupan, silahken ke tetangga. Tetangga sudah berkecukupan, ya ke tetangga jauh, sebrang kampung, sebrang desa. Wah ribet kalau harus ke tetangga jauh, titipkan ke lembaga-lembaga yang mengelola harta zakat dan shodaqoh, ke panti-panti asuhan. Masih ribet, nggak punya waktu luang, telpon 108 minta nomornya lembaga-lembaga tersebut guna minta nomor rekening, transfer.

Semoga Allah mengampuniku atas kelancangan tulisan ini karena minimnya ilmu (apalagi amal), sedangkan segala kebenaran adalah milik Allah Subhaanahu wa Ta'aala semata.

Wassalaamu 'alaykum wa rahmatuLlaahi wa barakaatuh

epilog:
Bagaimana dengan yang masi jomblo? Silahkan dihitung sendiri berapa nilai pendamping yang diinginkan dan berapa harta yang harus dishodaqohkan untuk mendapatkan seorang istri/ suami. Yang masih belum punya anak?

No comments:

Facebook Blogger Plugin: Bloggerized by AllBlogTools.com Enhanced by MyBloggerTricks.com

Post a Comment